PT Digital Agensi Nusantara

Home

Edit Content

Cari Tahu Lebih Banyak Tentang Produk Unggulan Kami

Produk DIGYTA

Edit Template

EBITDA? Panduan Singkat untuk Investor dan Owner Bisnis. (Pixabay/stevepb)

EBITDA? Panduan Singkat untuk Investor dan Owner Bisnis

Edit Template

DIGYTA – Sebagai Investor atau Owner, Kalian mungkin tidak asing dengan istilah yang disebut EBITDA, EBITDA biasanya digunakan untuk melihat atau menilai keuntungan dan kesehatan keuangan suatu bisnis atau perusahan.

Apa itu EBITDA ? 

EBITDA adalah singkatan dari Earnings, Before Interest, Taxes, Depreciation & Amortization atau dalam Bahasa Indonesianya Pendapatan sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi. Atau beberapa hanya menggunakan EBIT dengan menghapus komponen Depreciation (Penyusutan) & Amortization (Amortisasi).

Penjelasan setiap komponen ITDA

Bunga/Interest adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pinjaman atau utang yang belum terbayar. Bunga biasa dihitung berdasarkan persentase besaran pokok pinjaman dan dibayar secara berkala. Misal kalian meminjam 100 juta pada bank dan bunga yang dikenakan adalah 10%, jadi biaya bunga yang harus dikeluarkan adalah 10juta.

Perusahaan yang beban bunganya lebih tinggi, akan mengakibatkan EBITDA yang lebih rendah, karena biaya bunga akan mengurangi pendapatan usaha kita.

Pajak/Taxes adalah adalah biaya iuran yang dikeluarkan setiap usaha kepada Negara, besarannya biasanya tergantung lokasi perusahaan dan pendapatan usaha. Semakin tinggi pajak yang kalian bayarkan maka akan semakin kecil nilai EBITDA perusahaan.

Depreciation/Penyusutan adalah  metode untuk mengalokasikan biaya aset tetap selama masa pakainya. Biaya ini dibebankan pada laba perusahaan setiap tahun, sehingga nilai aset tetap akan berkurang secara bertahap. Misal kalian membeli mobil untuk operasional perusahaan seharga 200juta, Masa Pakainya adalah sekitar 10 tahun. Jadi 200juta / 10 tahun = 20 juta / tahun.

Belum banyak bisnis yang menghitung biaya penyusutan setiap assetnya. jika kalian tidak menghitungnya kalian bisa hanya menggunakan EBIT dengan mengecualikan Penyusutan dan Amortisasi.

Amortization/Amortisasi adalah metode untuk mengalokasikan biaya aset tidak berwujud selama masa manfaatnya. Biaya ini dibebankan pada laba perusahaan setiap tahun, sehingga nilai aset tidak berwujud akan berkurang secara bertahap. Konsep Amortisasi kurang lebih sama dengan Penyusutan hanya Amortisasi biasa digunakan untuk menghitung penyusutan yang bukan benda berwujud seperti Lisensi, Hak Paten dan Hak Cipta.

Rumus EBITDA

EBITDA = Laba Bersih + Bunga + Pajak + Penyusutan + Amortisasi

Fungsi EBITDA

EBITDA adalah alat analisis keuangan yang berguna untuk menilai profitabilitas operasional perusahaan. Meskipun memiliki keterbatasan, EBITDA dapat membantu investor, analis keuangan, dan kreditur untuk membuat keputusan yang lebih baik. EBITDA juga cukup umum pada kalangan Investor padahal EBITDA tidak mengambarkan keseluruhan perusahaan dan laba bersih. EBITDA juga cenderung dapat dimanipulasi dengan memainkan nilai Penyusutan dan Amortisasi. 

Perusahaan bisa saja terus merugi tetapi memiliki EBITDA yang positif. Misal PT ABC memiliki : 

– Laba Bersih: Rp (50.000.000) (kerugian)

– Bunga: Rp 30.000.000

– Pajak: Rp 0 (karena perusahaan merugi)

– Penyusutan: Rp 20.000.000

– Amortisasi: Rp 10.000.000

Perhitungan EBITDA = (Rp 50.000.000) + Rp 30.000.000 + Rp 0 + Rp 20.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp 10.000.000

Kesimpulan 

EBITDA adalah alat yang berguna untuk investor dan pemilik usaha untuk menilai profitabilitas dan kesehatan keuangan perusahaan. Namun, penting untuk menggunakan EBITDA bersama dengan metrik keuangan lainnya dan memahami keterbatasannya.

Blog Lainnya

Temukan Berita Industri Terkini, Wawasan Menarik, dan Tips Berguna yang Akan Membantu Mengembangkan Bisnis Anda.

  • All Posts
  • Blog
Load More

End of Content.

Edit Template